SITUS KERAJAAN MUARA BERES (DEPOK)
SITUS KERAJAAN MUARA BERES (DEPOK) - Hallo sahabat Info @ Depok, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul SITUS KERAJAAN MUARA BERES (DEPOK), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Sejarah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : SITUS KERAJAAN MUARA BERES (DEPOK)
link : SITUS KERAJAAN MUARA BERES (DEPOK)
Anda sekarang membaca artikel SITUS KERAJAAN MUARA BERES (DEPOK) dengan alamat link https://infodepokontime.blogspot.com/2016/07/situs-kerajaan-muara-beres-depok.html
Judul : SITUS KERAJAAN MUARA BERES (DEPOK)
link : SITUS KERAJAAN MUARA BERES (DEPOK)
SITUS KERAJAAN MUARA BERES (DEPOK)
Cerita sejarah tersimpan di Kampung Cikambangan. Di tempat itu terdapat beragam peninggalan sejarah, seperti sumur berair busuk, jembatan kuning buatan Belanda, hingga masjid tua. Seluruh peninggalan sejarah itu masih bisa ditemukan namun kondisi cagar budaya itu memprihatinkan.
Semilir angin sepoi-sepoi sangat terasa saat melintas di pinggir Sungai Ciliwung di wilayah Kota Depok. Rimbunan pepohonan membuat udara terasa sejuk. Beragam anak-anak hilir mudik turun ke sungai terpanjang di Jabodetabek tersebut. Tak jauh dari sana terdapat sebuah kampung.
Namanya Kampung Cikambangan, berlokasi di RT 02/04, Kelurahan Kalimulya, Kecamatan Cilodong. Tempat itu merupakan kampung tertua dan penuh sejarah terkait berdirinya Kota Depok. Dulunya, di tempat ini berdiri kerajaan pecahan dari Kerajaan Siliwangi berada. Namanya Kerajaan Muara Beres, yang dipimpin oleh Raja Ragamulya Suryakancana (1567-1579 M).
Tak jauh dari pintu masuk kampung itu, terdapat sebuah rumah berwarna coklat dan berpagar kayu. Di dalam rumah berdiri seorang pria paruh baya. Dia bernama H Medan, yang merupakan sesepuh Kampung Cikambang. Meski berusia 78 tahun tapi lelaki itu terlihat masih gagah. Pria yang akrab disapa Engkong Medan ini bercerita tentang sejarah kampung itu. Awalnya, di sana hanya beberapa rumah panggung yang berdiri di sana. Saat itu, ujar Medan juga, Kampung Cikambang masih sangat sepi.
”Dulu di Kampung Cikambangan hanya berdiri 18 rumah dan belum seramai sekarang. Kota Depok itu dulu disebut tempat jin buang anak, karena memang sangat sepi sekali,” terangnya. Dia juga mengaku, sejak tinggal di sana sudah banyak cerita keunikan kampung tersebut. ”Saat kecil saya sering diajak kakek berjalan-jalan mengenal selukbeluk kampung ini,” ungkap pria yang tinggal di RT 02/04 tersebut.
Melihat peninggalan kerajaan Muara Beres, seperti Jembatan kuning, sumur air busuk penyubur rambut, cadas putih pemandian raja dan Masjid Jublegan yang berdiri tanpa kubah. Tempat-tempat itu kerap dijadikan sebagai lokasi yang ramai dikunjungi para pejuang asal Betawi untuk menimba ilmu kanuragan saat melawan penjajah. Mereka belajar bela diri untuk membela tanah air dari penjajah. Salah satu yang pernah belajar beladiri dan agama di tempat itu pahlawan betawi terkenal, Pitung.
Karena pendekar Betawi ini merupakan warga asli Kampung Rawa Geni yang sekarang berubah nama menjadi Kecamatan Cipayung, Kota Depok. ”Waktu saya kecil banyak jawara yang datang untuk menimba ilmu,” paparnya. Dia juga bercerita, di sana ada petapa keturunan Raja Siliwangi yang mengajarkan ilmu beladiri dan siar agama Islam.
“Kampung ini merupakan kampung tertua yang menjadi cikal bakal Kota Depok seperti sekarang,” paparnya. Tak hanya itu, jembatan kuning yang dibangun Belanda itu kerap dijadikan warga sebagai alat tranportasi warga menuju Jakarta. Karena pada saat itu tempat ini belum memiliki transportasi air. Sehinggga warga harus berjalan cukup jauh menuju Jakarta.
Dia memperkirakan jembatan ini telah berusia 350 tahun. Bahan jembatan ini terbuat dari baja asli buatan Belanda. Jembatan itu digunakan untuk menghancurkan Kerajaan Muara Beres. Seiring perjalanan waktu, kata Medan, Kampung Cikambang dikenal warga karena adanya sumur berbau busuk yang airnya bisa menyuburkan dan menumbuhkan rambut botak dengan cepat.
Konon cerita Medan juga, keberadaan sumur itu terjadi dari bekas tongkat salah satu Wali Songo. Kepercayaan warga akan mujarabnya air bau busuk itu sudah menyebar hingga Pulau Jawa. Awal sumur di pinggir Sungai Ciliwung itu ditemukan pada 1948. Saat itu sesepuh kampung yang juga kakeknya Medan melihat seorang perempuan mandi di sana.
Namun, setelah itu airnya beraroma tak sedap atau berbau busuk. Warga pun digegerkan dengan penemuan satu aliran air yang mengalir dari sebuah batu putih di sana. Setelah ditelusuri, airnya memang busuk. Salah satu warga yang penasaran mencoba mendatangi tapi sakit. Saat diobati, cerita Medan juga, warga yang kerasukan itu mengungkapkan jika air itu sangat bertuah untuk menyuburkan rambut dan menghilangkan gatal-gatal.[]
sumber : DEPOK TEMPO DOELOE
Demikianlah Artikel SITUS KERAJAAN MUARA BERES (DEPOK)
Sekianlah artikel SITUS KERAJAAN MUARA BERES (DEPOK) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel SITUS KERAJAAN MUARA BERES (DEPOK) dengan alamat link https://infodepokontime.blogspot.com/2016/07/situs-kerajaan-muara-beres-depok.html
Maaf artikel ini kebenarannya tidak valid. Saya sudah membuktikan sendiri dan mencari orang yang bernama kong medan.
BalasHapus