SEJARAH PENEMUAN GONG SI BOLONG
SEJARAH PENEMUAN GONG SI BOLONG - Hallo sahabat Info @ Depok, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul SEJARAH PENEMUAN GONG SI BOLONG, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Sejarah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : SEJARAH PENEMUAN GONG SI BOLONG
link : SEJARAH PENEMUAN GONG SI BOLONG
Anda sekarang membaca artikel SEJARAH PENEMUAN GONG SI BOLONG dengan alamat link https://infodepokontime.blogspot.com/2016/07/sejarah-penemuan-gong-si-bolong.html
Judul : SEJARAH PENEMUAN GONG SI BOLONG
link : SEJARAH PENEMUAN GONG SI BOLONG
SEJARAH PENEMUAN GONG SI BOLONG
Layaknya legenda pada umumnya, Gong si Bolong juga diselimuti kemisteriusan. Pasalnya, Gong si Bolong dianggap bukan buatan manusia. Menurut tuturan, gong yang bolong itu ditemukan secara misterius di Ciganjur.
Konon, Gong si Bolong ditemukan pada tahun 1549, saat Kelurahan Tanah Baru masih berbatasan langsung dengan Kelurahan Ciganjur, Jakarta Selatan. Saat itu hanya sedikit masyarakat yang mendiami wilayah hutan, rawa, lahan pertanian, serta kolam-kolam ikan.
Suatu malam, Kampung Ciganjur dikejutkan dengan suara-suara gamelan yang merdu seolah ada pagelaran pesta. Akhirnya setelah ditelusuri oleh seorang tokoh yang alim dan soleh bernama Jimin, dengan terlebih dahulu memohon petunjuk secara lahir bathin serta puasa, menemukan seperangkat gamelan yang tersusun rapi di hutan kecil yang terdapat aliran sungai Krukut, Kampung Curug, Tanah Baru.
Jimin pun merasa takjub dan mencari tahu siapa pemilik seperangkat gamelan yang terdiri dari gong, gendang yang kemudian dikenal dengan Si Gledek, dan Bende. Karena tak menemukan pemiliknya, Jimin berinisiatif membawa gong yang bolong dan mengeluarkan cahaya berkilauan itu pulang ke rumahnya dan merawatnya.
Setelah menemukan Gong si Bolong, Jimin dan keluarganya sempat mengalami kejadian aneh. Sekujur badan Jimin dan keluarganya mengalami gatal dan bengkak. Alhasil, Jimin menyerahkan temuannya itu ke Anim sebagai generasi kedua yang merawat Gong si Bolong.
Namun Anim sendiri, kemudian menyerahkan perawatan Gong si Bolong ke orang lain. Anim merasa warisan yang diperolehnya dari Jimin bertentangan dengan syariat Islam. "Atas saran-saran akhirnya diserahkan kepada Pak Anim, namun karena Pak Anim kurang mengerti dan menganggap hal tersebut bertentangan dengan Islam, Pak Anim menyerahkannya kepada Pak Galung atau Pak Jerah," tandasnya.
Gong Si Bolong menjadi seperangkat gamelan yang bisa dimainkan ketika berada di tangan Bapak Tua Galung (Pak Jerah). Pak jerah melengkapinya dengan satu set gendang, dua set saron, satu set kromong, satu set kedemung, satu set kenong, terompet, bende serta gong besar.
Kini Gong si Bolong berada dalam perawatan Buang sebagai pewaris generasi ketujuh, yakni Buang. Awalnya, Buang menuturkan, dirinya tak pernah berharap mendapatkan warisan Gong si Bolong yang saat itu masih dalam perawatan generasi keenam, H Bahrudin.
Saat itu, sekira tahun 1950, Buang yang masih bersekolah di Sekolah Rakyat Pondok Cina, mulai menjadi tukang pikul Gong si Bolong hingga belajar memainkan. Buang mempelajarinya selama delapan tahun demi alasan ekonomi keluarganya. "Karena dulu ekonomi keluarga susah, jadi saya mau bermain Gong si Bolong, dapat honor 1,5 perak sudah bisa bayaran sekolah," tuturnya.
Namun tak dinyana, Buang malah menjadi generasi ketujuh yang dititipi gong yang melegenda itu. Buang mengaku menerima wasiat dari generasi sebelumnya, H Bahrudin. "Karena saat itu saya yang dianggap paling mengerti, dan paling tahu bagaimana merawat gong tersebut. Setelah H Bahrudin meninggal, baru dilimpahkan kepada saya tahun 2007, itu pun belum sah, baru sekedar kata-kata," ujar Buang.
Tiap generasi penerus yang bersedia merawat Gong si Bolong, memiliki cara yang sama untuk merawat alat musik tersebut. Karena ditemukan secara misterius, perawatan terhadap Gong si Bolong pun memerlukan perawatan khusus. Perawatan khusus tersebut bahkan selalu dilakukan oleh setiap generasi penerus pada malam Jumat dan tak boleh lupa. Namun Buang menolak menyebutkan secara detail perawatan khusus tersebut lantaran khawatir dianggap musyrik.
Jika tidak dimainkan, Gong Si Bolong kini disimpan di sebuah gudang penyimpanan di samping rumah Buang. Setiap malam Jumat, Buang selalu menyempatkan diri untuk merawat Gong Si Bolong agar tetap terjaga sampai kepada anak cucu.
Gong Si Bolong Masa Kini
Gong Si Bolong masa kini lebih dikenal di dalam suatu Sanggar kesenian di wilayah Tanah Baru, Depok. Derasnya arus Globalisasi membuat keberadaan Gong Si Bolong tertutup, karena tidak sebagian besar masyarakat Depok kini ingin membangkitkan keberadaannya. Komposisi alat musik yang mempermegah Gong Si Bolong adalah Gong, Gendang, Bende, Rebab, Terompet, Keromong, serta Saron. Para pemainnya berjumlah 12 anggota yang masing-masingnya memainkan alat-alat musik tersebut. Namun sekarang, kesenian Gong si Bolong sudah mulai kurang diminati oleh masyarakat Kota Depok, dikarenakan generasi penerus kurang peka terhadap keberadaan Gong Si Bolong.[]
Berikut generasi yang pernah mewarisi Gong si Bolong.
1. Pak Jimin dari Ciganjur, Jakarta Selatan
2. Pak Anim dari Kampung Curug, Beji
3. Pak Galung (Pak Jerah) dari Tanah Baru, Beji
4. Pak Saning dari Tanah Baru, Beji
5. Nyai Asem dari Taha Baru, Beji
6. H Bahrudin dari Tanah Baru, Beji
7. Buang Jayadi dari Tanah Baru Beji
2. Pak Anim dari Kampung Curug, Beji
3. Pak Galung (Pak Jerah) dari Tanah Baru, Beji
4. Pak Saning dari Tanah Baru, Beji
5. Nyai Asem dari Taha Baru, Beji
6. H Bahrudin dari Tanah Baru, Beji
7. Buang Jayadi dari Tanah Baru Beji
sumber : depok tempo doeloe
Demikianlah Artikel SEJARAH PENEMUAN GONG SI BOLONG
Sekianlah artikel SEJARAH PENEMUAN GONG SI BOLONG kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel SEJARAH PENEMUAN GONG SI BOLONG dengan alamat link https://infodepokontime.blogspot.com/2016/07/sejarah-penemuan-gong-si-bolong.html
0 Response to "SEJARAH PENEMUAN GONG SI BOLONG"
Posting Komentar