SI JAMPANG JAGOAN BETAWI BERASAL DARI DEPOK
SI JAMPANG JAGOAN BETAWI BERASAL DARI DEPOK - Hallo sahabat Info @ Depok, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul SI JAMPANG JAGOAN BETAWI BERASAL DARI DEPOK, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Sejarah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul : SI JAMPANG JAGOAN BETAWI BERASAL DARI DEPOK
link : SI JAMPANG JAGOAN BETAWI BERASAL DARI DEPOK
Selain Si Pitung, Betawi juga memiliki pendekar legendaris, dialah Si Jampang. Nama si Jampang diambil dari nama daerah asal ibunya, yaitu daerah Jampang, Depok. Ayahnya berasal dari Banten. Si Jampang terkenal tampan, gagah perkasa, dan berani.
Si Jampang sangat piawai bermain silat. Dia juga kerap merampok harta milik tuan-tuan tanah maupun orang kaya yang tamak di daerah Grogol, Depok. Lalu, hasil rampokannya dibagi-bagikan kepada rakyat jelata.
“Jampang memang mirip cerita Si Pitung. Bedanya, Pitung ada kisah melawan Belanda. Sedang Jampang diceritakan tidak melawan Belanda,” kata Andi Yahya, budayawan Betawi. Cerita Jampang ada beberapa versi dari berbagai sumber.
Konon pula nama si Jampang sendiri dari nama daerah asal ibunya, yaitu daerah Jampang di Sukabumi Jawa Barat, ayahnya berasal dari Banten. Si Jampang dan istrinya tinggal di Grogol, Depok, Jawa Barat. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki, namun kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama, istri si Jampang meninggal dunia karena sakit, sejak itu Jampang merawat anaknya yang semata wayang seorang diri. Karena si Jampang ingin anaknya menjadi anak yang saleh dan berguna bagi masyarakat, ia pun menitipkan nya ke pondok pesantren. Kemudian ia merasa kesepian setelah anaknya di titipkan di pesantren, dari situ ia berkeinginan untuk membantu rakyat Betawi yang menderita akibat tekanan para tuan tanah, bandar judi, saudagar kaya yang tamak.
Selama menjalani hidup dengan kesendirian, Jampang mulai berubah. Apalagi, ia melihat kehidupan masyarakat di sekitarnya semakin tertindas dan menderita akibat mendapat tekanan dari para tuan tanah dan para orang kaya yang kikir. Dari situlah, muncul keinginannya ingin membantu rakyat Betawi, membebaskan mereka dari tekanan hidup. Si Jampang, kemudian memulai aksinya untuk membela rakyat kecil. Si Jampang, kemudian merampok harta benda para tuan tanah dan orang-orang kaya di daerah Grogol. Mereka yang menjadi korbannya pun murka kepadanya. Namun, rakyat justru senang, karena sering mendapat bagian harta hasil rampokan si Jampang.
Bagi mereka, masyarakat waktu itu kehadiran sosok si Jampang adalah seorang pahlawan, namun bagi tuan tanah, bandar judi, saudagar kaya yang tamak sosok si Jampang adalah musuh yang sangat menakutkan. Oleh tetangganya di Grogol, Depok, Jawa Barat tiap kehadirannya selalu dielu-elukan, itu karena si jampang royal mendermak bandar judi, saudagar kaya yang tamakan harta hasil rampokannya pada mereka. jampang aktif menyatroni rumah para tuan tanah yang telah membuat warga Betawi menderita.
Si Jampang pun menjadi terkenal sebagai perampok, hingga kepopulerannya sampai ke telinga para Kyai dan santri di pondok pesantren termasuk anaknya. Ananknya pun malu karena ayahnya seorang perampok, Jampang selalu menjadi bahan gunjingan di pondok pesantren tempat tinggal putranya, sang anak menyarankan agar Jampang menikah lagi agar hidupnya lebih teratur dan tidak kesepian lagi. Jampang lansung teringat kepada Mayangsari, janda satu anak, Mayangsari adalah mantan istri Sabra, sahabatnya sejak kecil ketika mereka tinggal di banten. Namun sayangnya Mayangsari yang ditaksir Jampang tidak mau diperistri karena dia tahu sifat dan prilaku si Jampang, ia pun malu kalau bakal suaminya nanti seorang perampok.
Jampang tidak putus asa, dia pun minta bantuan dukun untuk menaklukan Mayangsari, jampi-jampi si dukun pun terbukti ampuh, akhirnya Mayangsari menjadi gila terkena guna-guna. Kejadian ini membuat anak si Mayangsari curiga kalau ibunya diguna-guna, ia pun mencari keterangan mengenai dukun yang dapat menyembuhkan ibunya, alhasil lewat bantuan dukun kampung yang sama ia dapat menyembuhkan ibunya dari guna-guna yang dibuat si Jampang.
Singkat cerita anak Mayangsari tersebut menemui si Jampang, seraya memberi syarat jika Jampang ngotot ingin memperistri ibunya, Jampang harus menyerahkan sepasang kerbau sebagai mas kawinnya. Bagi Jampang itu syarat yang mudah bagi seorang perampok, ia dengan mudah mencuri dua ekor kerbau milik Haji Saud, saudagar kaya, tapi karena kali ini si Jampang merampoknya untuk keperluan pribadi, ia pun nendapat sial, Jampang pun ditangkap polisi dan dijebloskan ke dalam penjara. Si Jampang sebagai gembong perampok dihukum mati. Mendengar kabar tersebut, para tuan tanah, bandar judi, saudagar kaya yang tamak merasa gembira, sebaliknya rakyat bersedih, bagi mereka, si Jampang bukan sekedar perampok, tapi merupakan pahlawan.[]
#BetawiOra
sumber : fb : Depok tempo doeloe
Anda sekarang membaca artikel SI JAMPANG JAGOAN BETAWI BERASAL DARI DEPOK dengan alamat link https://infodepokontime.blogspot.com/2016/07/selain-si-pitung-betawi-juga-memiliki.html
Judul : SI JAMPANG JAGOAN BETAWI BERASAL DARI DEPOK
link : SI JAMPANG JAGOAN BETAWI BERASAL DARI DEPOK
SI JAMPANG JAGOAN BETAWI BERASAL DARI DEPOK
Selain Si Pitung, Betawi juga memiliki pendekar legendaris, dialah Si Jampang. Nama si Jampang diambil dari nama daerah asal ibunya, yaitu daerah Jampang, Depok. Ayahnya berasal dari Banten. Si Jampang terkenal tampan, gagah perkasa, dan berani.
Si Jampang sangat piawai bermain silat. Dia juga kerap merampok harta milik tuan-tuan tanah maupun orang kaya yang tamak di daerah Grogol, Depok. Lalu, hasil rampokannya dibagi-bagikan kepada rakyat jelata.
“Jampang memang mirip cerita Si Pitung. Bedanya, Pitung ada kisah melawan Belanda. Sedang Jampang diceritakan tidak melawan Belanda,” kata Andi Yahya, budayawan Betawi. Cerita Jampang ada beberapa versi dari berbagai sumber.
Konon pula nama si Jampang sendiri dari nama daerah asal ibunya, yaitu daerah Jampang di Sukabumi Jawa Barat, ayahnya berasal dari Banten. Si Jampang dan istrinya tinggal di Grogol, Depok, Jawa Barat. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki, namun kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama, istri si Jampang meninggal dunia karena sakit, sejak itu Jampang merawat anaknya yang semata wayang seorang diri. Karena si Jampang ingin anaknya menjadi anak yang saleh dan berguna bagi masyarakat, ia pun menitipkan nya ke pondok pesantren. Kemudian ia merasa kesepian setelah anaknya di titipkan di pesantren, dari situ ia berkeinginan untuk membantu rakyat Betawi yang menderita akibat tekanan para tuan tanah, bandar judi, saudagar kaya yang tamak.
Selama menjalani hidup dengan kesendirian, Jampang mulai berubah. Apalagi, ia melihat kehidupan masyarakat di sekitarnya semakin tertindas dan menderita akibat mendapat tekanan dari para tuan tanah dan para orang kaya yang kikir. Dari situlah, muncul keinginannya ingin membantu rakyat Betawi, membebaskan mereka dari tekanan hidup. Si Jampang, kemudian memulai aksinya untuk membela rakyat kecil. Si Jampang, kemudian merampok harta benda para tuan tanah dan orang-orang kaya di daerah Grogol. Mereka yang menjadi korbannya pun murka kepadanya. Namun, rakyat justru senang, karena sering mendapat bagian harta hasil rampokan si Jampang.
Bagi mereka, masyarakat waktu itu kehadiran sosok si Jampang adalah seorang pahlawan, namun bagi tuan tanah, bandar judi, saudagar kaya yang tamak sosok si Jampang adalah musuh yang sangat menakutkan. Oleh tetangganya di Grogol, Depok, Jawa Barat tiap kehadirannya selalu dielu-elukan, itu karena si jampang royal mendermak bandar judi, saudagar kaya yang tamakan harta hasil rampokannya pada mereka. jampang aktif menyatroni rumah para tuan tanah yang telah membuat warga Betawi menderita.
Si Jampang pun menjadi terkenal sebagai perampok, hingga kepopulerannya sampai ke telinga para Kyai dan santri di pondok pesantren termasuk anaknya. Ananknya pun malu karena ayahnya seorang perampok, Jampang selalu menjadi bahan gunjingan di pondok pesantren tempat tinggal putranya, sang anak menyarankan agar Jampang menikah lagi agar hidupnya lebih teratur dan tidak kesepian lagi. Jampang lansung teringat kepada Mayangsari, janda satu anak, Mayangsari adalah mantan istri Sabra, sahabatnya sejak kecil ketika mereka tinggal di banten. Namun sayangnya Mayangsari yang ditaksir Jampang tidak mau diperistri karena dia tahu sifat dan prilaku si Jampang, ia pun malu kalau bakal suaminya nanti seorang perampok.
Jampang tidak putus asa, dia pun minta bantuan dukun untuk menaklukan Mayangsari, jampi-jampi si dukun pun terbukti ampuh, akhirnya Mayangsari menjadi gila terkena guna-guna. Kejadian ini membuat anak si Mayangsari curiga kalau ibunya diguna-guna, ia pun mencari keterangan mengenai dukun yang dapat menyembuhkan ibunya, alhasil lewat bantuan dukun kampung yang sama ia dapat menyembuhkan ibunya dari guna-guna yang dibuat si Jampang.
Singkat cerita anak Mayangsari tersebut menemui si Jampang, seraya memberi syarat jika Jampang ngotot ingin memperistri ibunya, Jampang harus menyerahkan sepasang kerbau sebagai mas kawinnya. Bagi Jampang itu syarat yang mudah bagi seorang perampok, ia dengan mudah mencuri dua ekor kerbau milik Haji Saud, saudagar kaya, tapi karena kali ini si Jampang merampoknya untuk keperluan pribadi, ia pun nendapat sial, Jampang pun ditangkap polisi dan dijebloskan ke dalam penjara. Si Jampang sebagai gembong perampok dihukum mati. Mendengar kabar tersebut, para tuan tanah, bandar judi, saudagar kaya yang tamak merasa gembira, sebaliknya rakyat bersedih, bagi mereka, si Jampang bukan sekedar perampok, tapi merupakan pahlawan.[]
#BetawiOra
sumber : fb : Depok tempo doeloe
Demikianlah Artikel SI JAMPANG JAGOAN BETAWI BERASAL DARI DEPOK
Sekianlah artikel SI JAMPANG JAGOAN BETAWI BERASAL DARI DEPOK kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel SI JAMPANG JAGOAN BETAWI BERASAL DARI DEPOK dengan alamat link https://infodepokontime.blogspot.com/2016/07/selain-si-pitung-betawi-juga-memiliki.html
0 Response to "SI JAMPANG JAGOAN BETAWI BERASAL DARI DEPOK"
Posting Komentar